Arek LA
BUKU "Selamatkan Indonesia”
Pengarang : Prof. Dr. H Muhammad Amien Rais
Penerbit : PPSK press ( 298 halaman )
Indonesia pada kurun waktu dasawarsa terakhir sedang mengalami krisis multidimensional tak ubahnya pada zaman penjajahan belanda beberapa ratus tahun silam. Tetapi yang membedakan penjajahan masa lalu dengan masa kini ialah hanya pada bentuk substansi dan formatnya. Pada zaman dahulu Belanda, Portugis dan Jepang menjajah negeri Indonesia tercinta ini dalam bentuk penjajahan secara fisik dan militer. Sehingga, menyebabkan bangsa Indonesia kehilangan kemerdekaan, kebebasan, dan kedaulatan politiknya. Masa kini, penjajahan secara fisik itu sudah tidak ada. Penjajahan masa kini lebih mengarah kepada penjajahan melalui gaya hidup hedonis, ekonomi dll. Dalam banyak hal, Indonesia mengalami ketergantungan pada bangsa asing. Sehingga, Indonesia mudah dikendalikan oleh bangsa asing (baca; barat)
Buku yang dikarang oleh Prof. Dr. H Amin Rais memotret berbagai permasalahan besar bangsa Indonesia, seperti hutang yang mencapai 148 miliar dollar AS, penduduk miskin yang menurut Biro Pusat Statistik mencapai 39,05 juta atau 109 juta orang versi Bank Dunia, 12 juta orang pengangguran, 4,1 juta anak bergizi buruk dan juga kerusakan parah infrastruktur jalan dan 72 persen hutan Indonesia, penanaman modal yang pro asing dan penjualan berbagai BUMN, di dalam buku ini pembaca diiharapkan bisa mengetahui bagaimana kesalahan bangsa ini sejak jaman Suharto hingga SBY yang masih saja terkungkung sistem neokolonialisme dan neoloberalisme. Seperti kesalahan pemerintahan lalu yang menjual Indosat, BUMN yang begitu strategis bagi Bangsa Indonesia karena menentukan fasilitas telekomnukasi bangsa dengan Satelit Palapanya. Demikian juga ketidakberanian pemerintahan sekarang untuk melakukan negosiasai ulang kontrak sumberdaya alam yang merugikan bangsa dan juga pemerintah yang tunduk pada kemauan bangsa asing seperti kesepakatan DCA dengan Singapura yang mengijinkan Singapura berlatih perang di wilayah Indonesia dan merupakan kejahatan negara.
Kemudian dalam buku ini juga dibahas mengapa bangsa Indonesia sampai sekarang masih dalam kondisi yang miskin padahal Indonesia termasuk kedalam Negara yang memiliki kekayaan yang melimpah ruah, menurut buku ini jawabanya adalah karena sebagian besar dari kita masih bermentalkan "inlander", sebagai warisan dari kolonoialisme yang mempengaruhi bangsa ini selama berpuluh-puluh tahun. Walaupun secara formal bangsa ini sudah merdeka dan terbebas dari penjajahan, tetapi sejatinya secara ekonomi, politik kita masih dibawah bayang-bayang pengaruh asing. Dalam bukunya, Prof. Dr Amien Rais juga menga
jak kepada seluruh bangsa Indonesia untuk membela dan menjaga bangsa Indonesia dari bangsa asing karena beliau melihat bahwa kekayaan dan sumber daya alamnya dikeruk oleh bangsa asing tanpa reserve ( ada sisa ). Melihat bangsa dan negaranya seolah-olah tidak ada harganya di mata bangsa dan negara lain, kemudian konsep Globalisasi itu sendiri dianggap hanya menguntungkan Negara – Negara maju, mereka dianggap curang dan tidak adil dalam pelaksanaanya dan akhirnya merugikan Negara berkembang dan akhirnya amien rais mengusulkan solusi pemecahan untuk masalah – masalah yang ada pada bukunya, yaitu dengan cara.
1. Gagasan atau formulasi kepemimpinan alternatif atau transformatif.
2. Negosiasi ulang kontrak kerja dan sharing di bidang migas dan nonmigas.
3. Kajian atas UU penanaman modal di bidang migas ,kelistrikan, perairan dan pelayaran yang semuanya menguntungkan pihak asing.
4. Membentuk ekonomi kerakyatan bukan konglomerasi.
5. Dekonstruksi mental bangsa yang sedemikian korup tentang kondisi bangsa.
Kemudian dalam buku yang dikarang oleh Prof. Dr. H Amien Rais dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya adalah:
1. bahwa sumber daya alam yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sudah berkurang bahkan menipis.
2. kritik dan saran juga harus dilakukan kepada pemimpin Negara karena pemimpin Negara berwenang atau memberikan izin atas penjualan aset-aset negara yang ada.
3. pemberantasan korupsi sampai ke akar – akarnyasering membaca dan berusaha memahami UUD 45, undang – undang dan peraturan – peraturan pemerintah.
BUKU "Selamatkan Indonesia”
Pengarang : Prof. Dr. H Muhammad Amien Rais
Penerbit : PPSK press ( 298 halaman )
Indonesia pada kurun waktu dasawarsa terakhir sedang mengalami krisis multidimensional tak ubahnya pada zaman penjajahan belanda beberapa ratus tahun silam. Tetapi yang membedakan penjajahan masa lalu dengan masa kini ialah hanya pada bentuk substansi dan formatnya. Pada zaman dahulu Belanda, Portugis dan Jepang menjajah negeri Indonesia tercinta ini dalam bentuk penjajahan secara fisik dan militer. Sehingga, menyebabkan bangsa Indonesia kehilangan kemerdekaan, kebebasan, dan kedaulatan politiknya. Masa kini, penjajahan secara fisik itu sudah tidak ada. Penjajahan masa kini lebih mengarah kepada penjajahan melalui gaya hidup hedonis, ekonomi dll. Dalam banyak hal, Indonesia mengalami ketergantungan pada bangsa asing. Sehingga, Indonesia mudah dikendalikan oleh bangsa asing (baca; barat)
Buku yang dikarang oleh Prof. Dr. H Amin Rais memotret berbagai permasalahan besar bangsa Indonesia, seperti hutang yang mencapai 148 miliar dollar AS, penduduk miskin yang menurut Biro Pusat Statistik mencapai 39,05 juta atau 109 juta orang versi Bank Dunia, 12 juta orang pengangguran, 4,1 juta anak bergizi buruk dan juga kerusakan parah infrastruktur jalan dan 72 persen hutan Indonesia, penanaman modal yang pro asing dan penjualan berbagai BUMN, di dalam buku ini pembaca diiharapkan bisa mengetahui bagaimana kesalahan bangsa ini sejak jaman Suharto hingga SBY yang masih saja terkungkung sistem neokolonialisme dan neoloberalisme. Seperti kesalahan pemerintahan lalu yang menjual Indosat, BUMN yang begitu strategis bagi Bangsa Indonesia karena menentukan fasilitas telekomnukasi bangsa dengan Satelit Palapanya. Demikian juga ketidakberanian pemerintahan sekarang untuk melakukan negosiasai ulang kontrak sumberdaya alam yang merugikan bangsa dan juga pemerintah yang tunduk pada kemauan bangsa asing seperti kesepakatan DCA dengan Singapura yang mengijinkan Singapura berlatih perang di wilayah Indonesia dan merupakan kejahatan negara.
Kemudian dalam buku ini juga dibahas mengapa bangsa Indonesia sampai sekarang masih dalam kondisi yang miskin padahal Indonesia termasuk kedalam Negara yang memiliki kekayaan yang melimpah ruah, menurut buku ini jawabanya adalah karena sebagian besar dari kita masih bermentalkan "inlander", sebagai warisan dari kolonoialisme yang mempengaruhi bangsa ini selama berpuluh-puluh tahun. Walaupun secara formal bangsa ini sudah merdeka dan terbebas dari penjajahan, tetapi sejatinya secara ekonomi, politik kita masih dibawah bayang-bayang pengaruh asing. Dalam bukunya, Prof. Dr Amien Rais juga menga
jak kepada seluruh bangsa Indonesia untuk membela dan menjaga bangsa Indonesia dari bangsa asing karena beliau melihat bahwa kekayaan dan sumber daya alamnya dikeruk oleh bangsa asing tanpa reserve ( ada sisa ). Melihat bangsa dan negaranya seolah-olah tidak ada harganya di mata bangsa dan negara lain, kemudian konsep Globalisasi itu sendiri dianggap hanya menguntungkan Negara – Negara maju, mereka dianggap curang dan tidak adil dalam pelaksanaanya dan akhirnya merugikan Negara berkembang dan akhirnya amien rais mengusulkan solusi pemecahan untuk masalah – masalah yang ada pada bukunya, yaitu dengan cara.
1. Gagasan atau formulasi kepemimpinan alternatif atau transformatif.
2. Negosiasi ulang kontrak kerja dan sharing di bidang migas dan nonmigas.
3. Kajian atas UU penanaman modal di bidang migas ,kelistrikan, perairan dan pelayaran yang semuanya menguntungkan pihak asing.
4. Membentuk ekonomi kerakyatan bukan konglomerasi.
5. Dekonstruksi mental bangsa yang sedemikian korup tentang kondisi bangsa.
Kemudian dalam buku yang dikarang oleh Prof. Dr. H Amien Rais dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya adalah:
1. bahwa sumber daya alam yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sudah berkurang bahkan menipis.
2. kritik dan saran juga harus dilakukan kepada pemimpin Negara karena pemimpin Negara berwenang atau memberikan izin atas penjualan aset-aset negara yang ada.
3. pemberantasan korupsi sampai ke akar – akarnyasering membaca dan berusaha memahami UUD 45, undang – undang dan peraturan – peraturan pemerintah.